Senin, 06 April 2009

Antara Jakarta dan Perth

Aku terdiam lesu berdiri di sudut bandara

mengantarmu pergi menempuh jarak beribu mil jauhnya

suaraku parau kerelaan hati enggan menegaskan langkah

kelopak keinginan bersamamu luruh di jegal terjal takdir

mata yang sayu melepas kau meski asa terus bermimpi

Malam yang pekat cahaya berkelebat menggundah rasa

lentera kalbu redup mengais perih air mata merintih

aku tersesat disimpul cahaya meregang tiada kepastian

kau melesat seakan kebersamaan memaksa kita untuk berpisah

antara jakarta dan perth aku kehilanganmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar