Senin, 06 April 2009

DUA JULI DUA RIBU TUJUH

Mengenangmu,

pada malam-malam sepi teramat perih

mencoba lupa terjebak aku di lingkar parasmu

mencoba pasrah semakin aku ingin bertemu

lalu di mana harus ku buang lekuk tubuhmu?

Sementara garisnya telah ku hafal dengan penuh

Mengenangmu,

melemparku ke dalam bahagia masa lalu

mencelupkan ingatan tak ikhlas kau segera pergi

sendiri begini aku ngilu sunyi tiada terperi

siapa yang bisa mengobati luka hati?

Kecuali kau kembali ke sini merajut lagi mimpi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar