DUA JULI DUA RIBU TUJUH
Mengenangmu,
pada malam-malam sepi teramat perih
mencoba lupa terjebak aku di lingkar parasmu
mencoba pasrah semakin aku ingin bertemu
lalu di mana harus ku buang lekuk tubuhmu?
Sementara garisnya telah ku hafal dengan penuh
Mengenangmu,
melemparku ke dalam bahagia masa lalu
mencelupkan ingatan tak ikhlas kau segera pergi
sendiri begini aku ngilu sunyi tiada terperi
siapa yang bisa mengobati luka hati?
Kecuali kau kembali ke sini merajut lagi mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar