BOGOR EMPATBELAS MARET DUARIBU DELAPAN
Malam yang melelahkan
seluruh tubuh lemas tak berdaya
letupan-letupan benci memaki kepergianmu
sarang-sarang kelam memaksa aku sendiri lagi
melukis cemas memilih berlalu daripada menangis
Pertemuan kita tadi sesaat saja kurasa
sebab kau harus segera kembali menimang buah hati
deras hujan mengantar kau menyusun jauh jarak kita
percakapan usai padahal matahari belum lagi tenggelam
gusti, begitu malang kau sematkan cinta di sukma terdalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar