DUAPULUH ENAM AGUSTUS DUARIBU DELAPAN
Kita disore hari…,
saling menatap pura pura tak melihat
jantung berdegup hampir setahun tak bertemu
bahasa yang kukirim nyaris tak berarti
memamah sepi mengingatmu nyeri dihati
Kita disore hari...,
hampir saja ku tak datang menjenguk teduh matamu
sebab rindu yang kukirim dulu tak berbalas
tala yang kugemapun lupa kau senadakan
jiwaku lenggana menyapapun terasa besu
Kita disore hari...,
menyimak lagi sisa halaman yang belum terbaca
mencoba laraskan cerita akhir penyatuan
mengemas masa lalu mencari sempana kemudian hari
aku menatapmu sambil menunggu tiada waktu
kita disore hari...,
janji bertemu usai mengembara jelajahi matahari
disebuah mal nikmati senja bertukar cahaya
sekumpul bahagia kupandangi terus wajahmu
secercah asa aku dan kau ikrar bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar