JANUARI DUARIBU TUJUH
bulan yang pergi...
bintang malas mengecup langit...
daun-daun rebah sesekali menggigil di terpa angin...
januari tersuruk awali hari-hari tak seimbang dengan harapan...
aku di sini, menjamah sunyi merangkai perih tiada henti...
pagi yang malang...
memanas memanggang rating-ranting hati...
asa tumbang terkapar menyentuh jiwa retak...
januari luluhlantak menuai kecewa di ambang terluka...
aku disini, mengemas takdir tak kuasa sendiri...
” Aku tetap di sini bersama januari cumbui sepi ”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar