Senin, 06 April 2009

JANUARI DUARIBU TUJUH

bulan yang pergi...

bintang malas mengecup langit...

daun-daun rebah sesekali menggigil di terpa angin...

januari tersuruk awali hari-hari tak seimbang dengan harapan...

aku di sini, menjamah sunyi merangkai perih tiada henti...

pagi yang malang...

memanas memanggang rating-ranting hati...

asa tumbang terkapar menyentuh jiwa retak...

januari luluhlantak menuai kecewa di ambang terluka...

aku disini, mengemas takdir tak kuasa sendiri...

” Aku tetap di sini bersama januari cumbui sepi ”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar