ODE BUAT EKSEKUSI
Seperti biasa aku terpuruk terkurung masa
meleleh asa leher ingin menjuntai pada tiang bertali
takut akan kerentaan melemah raga tak berdaya
iman yang tercabik-cabik bertepuk riuh para iblis keriangan
mati. Ya, hakim telah memutusku hukuman mati
Pada malam cahaya remang lampu lima watt
sajadahku terhampar menggelepar di hujam air mata
sepuluh moncong senapan semenit lagi menuju sasaran
membidik jantung merobek keinginan bertemu jemari istriku
(Aku) terpidana, membunuh satu keluarga sebab hutang berlimpah berbunga
Di arena kebun kosong gelap pekat tak berpenghuni
darahku muncrat pada hitungan ketiga komando tak kasat mata
satu peluru bersarang tepat di dadaku berbaju tak berkancing
aku kepayang mataku lebam di tutup kain hitam tak tembus pandang
(Aku) terpidana, melunasi peristiwa menjawab tegak hukum dunia
Jumat, 24 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar