Senin, 06 April 2009

SENJA DI MALIOBORO


Mengais receh sesekali suara bocah sumbang terdengar

lesehan belum tampak turis lokal memborong kerajinan

matahari menyelinap mengubur nasib yang belum jelas

aku bermandi peluh meski koran masih tersisa penuh kudekap

takut segera pulang sebab agen pasti menagih penuh kalap

Derap langkah andong memecah jiwa mengantar penyewa

menuju kraton mengelilingi alun-alun melintas gerbang kemegahan

kusir tua tersenyum mengagumi rejeki yang di raihnya hari ini

kuda tertawa nyiyir keluar busa dari mulutnya yang kelelahan

aku lelaki belasan memandang jengah di trotoar sempit penuh pedagang

“Adzan menggema mengusir gundah berwudhu bergegas menghadapNya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar