Senin, 06 April 2009

UDIN DI PETANG YANG DINGIN

Menjelang maghrib gerimis turun menusuk pori

baju basah celana satu-satunya tak bisa esok kupakai sekolah

aku berjalan tertunduk mendekap koran yang belum laku terjual

bayaran bulan ini sepertinya tak segera sanggup kulunasi

aku lelaki duabelas tahun menanggung beban tanpa ayah tanpa ibu

Petang pergi berganti gelap malam menakutkan sepi

berjuang menantang hidup menembus kerasnya deru debu jalanan

menangkis letih berusaha bertahan dalam kepahitan seorang diri

seandainya ayah masih ada belum tentu nasibku begini

seandainya ibu masih menimang senang nian hatiku bersinar terang

Aku lelaki duabelas tahun bergegas belajar sebab lusa ikuti ulangan

lilin setengah menyala menyinari aksara pengetahuan dunia

semangatku meraih cita-cita melupakan penderitaan sepanjang hari

sebab kuingat pesan ayah dan ibu sebelum tiada :

” Din, kejarlah ilmu agar kelak kau menjadi orang yang berguna”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar