Duapuluh satu pebruari duaribu delapan
Masih begini…
mengemban mimpi merenungi nasib
jalan takdir misteri gelap membungkus ketakmengertian
roda waktu bergerak menggilas masa lalu samar jejak berkabut
hati yang mati tak punya rasa menjelajahi getir hari demi hari
Masih begini...
tak ada yang berubah kecuali usia dan raga semakin renta
yang muda datang sementara tua lara lemas tak berdaya
matahari sama, rembulan setia menemani malam di gerai awan
jiwa yang lunglai mengusir desir dingin selimuti keriput kulit buram
Masih begini…
menimbang asa yang tak kunjung tiba
tahun ke tahun merambah selalu sama detaknya
cuma indera-indera tak berfungsi lagi dengan sempurna
pandangan kabur mendengar nyaris tak terdengar
( Februari tigapuluh delapan masih saja tetap begini )
Rabu, 01 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar