Rabu, 01 April 2009

DUAPULUH ENAM DESEMBER DUARIBU EMPAT


Airrrr…
Airrrrrr…
Airrrrrrr…
Airrrrrrrrrrr…

Ya Rabb…
belum lagi kau surutkan airmata ini dari pertikaian saudara
belum lagi kau padamkan percikan peluru dari gelapnya malam
Kau pasangkan lagi ombak merampas daratan demi daratan
Kau ombang-ambingkan saudaraku seratus lalu beribu
Kau hanyutkan rumah, mobil, dan seluruh harta di belahan sabang

Ya Rabb...
gulungan gelombang yang Kau ciptakan setinggi nyiur
membuat kampung sirombu porak poranda tak bersisa
Meulaboh, sigli, lhokseumawe, Aceh jaya menjadi lautan
Srilangka, India, Maladewa, Pantai phuket Kau tenggelamkan
aku mengerti Ya Rabb, Kau sedang menunjukkan kebesaran-Mu

Ya Rabb...
satu sahabatku telanjang mati tersangkut tiang listrik
satu lagi tertimpa puing lalu tergilas ke dasar lumpur
yang lainnya membusuk bertebaran dicelah-celah reruntuhan
berjuta mata tertuju pada bencana-Mu minggu pagi yang lalu
aku mengerti Ya Rabb, Kau sedang menguji keimanan kami

Allahhu akbar...
bumi serambi Mekah berkabung berlinang kehilangan
bocah menangis mengeluarkan darah berteriak memanggil ayah
ibu berlari menggenggam luka yang disangka anaknya
suami terjaga dari isteri yang lenyap tersapu deras tsunami
akupun mengerti, karena Kau yang menciptakan hidup dan mati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar